Breaking News

Kajian Psikologi Dari Sisi Yang Berbeda Dari Sebuah Karangan Bunga

Tulisan Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)

Jendelakita.my.id. - Karangan Bunga ataupun sebutan lainnya "papan bunga" adalah suatu tradisi yang sudah lama berkembang. 

Namun sejak kapan dan dari budaya mana budaya tersebut ada belum pernah melihat kajian secara mendalam dengan menggunakan metodologi penelitian ilmiah.

Tapi yang jelas di dalam pergaulan sehari-hari apabila ada peristiwa baik yang bersifat kegembiraan (pesta pernikahan, upacara lainnya misalnya wisuda, promosi doktor dan lain sebagainya) ataupun berita duka sering terlihat pajangan papan bunga di lokasi lokasi di mana hajatan atau peristiwa itu terjadi.

Biasanya untuk membedakan papan bunga ucapan selamat akan terlihat agak sedikit cerah bila dibandingkan dengan warna papan bunga dalam kejadian duka biasanya diwarnai dengan dominan warna hitam.  

Menambah suasana duka seiring dengan tamu pelayat biasanya berbusana hitam juga??.

Terlepas dari fakta di atas, penulis akan mencoba mengkaji dari sisi yang berbeda yang jarang menjadi perhatian orang pada umumnya.

Namun sebagai pemerhati sosial budaya dan adat istiadat bagi saya menarik walaupun mungkin tidak semua orang setuju atau pun mungkin menilai negatif.

Yaitu kajian psikologi sosial.

Biasanya baik si pengirim ataupun di penerima rangkaian papan bunga tersebut sama sama senang' menunjukkan bahwa keduanya saling mengenal (menguntungkan satu sama lain).

Kenapa dikatakan menguntungkan sebab bagi si pengirim menunjukkan kepedulian nya (yang mungkin akan diabadikan dalam media misalnya video, photo) sebagai dokumentasi para pihak.

Dan biasanya semakin tinggi status sosial seseorang (berkuasa, berpengaruh karena faktor faktor tertentu) maka akan semakin panjang / banyak karangan papan bunga bahkan sampai sampai menggunakan pasilitas umum atau pribadi seseorang.

Demikian juga posisi papan bunga semakin berstatus di pengirim, maka papan bunga semakin mudah terlihat biasanya dekat dengan posisi utama di lokasi yang ada.

Tentu timbul pertanyaan apakah ini akan mempengaruhi situasi Psikologisnya masing masing pihak, tentu para pembaca bisa menganalisis sendiri walaupun mungkin ada yang menilai positif dan ataupun negatif, itu hak dari masing-masing kita.

Yang berpikir positif tentu akan menghasilkan jawaban berbeda dengan yang menganalisis dari hasil " negatif"

Mungkin patut diduga akan berkesan bagi mereka: alangkah baiknya kalau anggaran (kantor - kalau ada, atau biaya pribadi) , digunakan atau disalurkan pada orang orang yang membutuhkan misalnya: fakir miskin, anak terlantar (yatim piatu - putus sekolah) dan lain sebagainya tentu akan lebih bermakna (bermanfaat), dalam bahasa agama akan memberikan pahala amal ibadah sampai mengalir ke akhirat!!.

Wallahu ak lam, hanya Allah yang Maha Benar.

Tulisan ini hanya sekedar untuk mengingatkan kita bersama dalam hubungan horizontal sebagai bangsa yang berideologi Pancasila. Tidak bermaksud untuk menilai apalagi menyudutkan pihak pihak tertentu.

Sebagai menyampaikan isi hati yang dalam.

*) Penulis Adalah Pengamat Sosial Budaya