Breaking News

Dakwah, antara Peluang dan Tantangan


Tulisan Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)

Jendelakita.my.id - Permasalahan-permasalahan umat saat ini, jika kita pikirkan dengan seksama tidak pernah kunjung habis. Bertubi tubi tiap waktu timbul permasalahan baru. Permasalahan-permasalahan yang satu belum selesai sudah muncul persoalan baru muncul yang menutupi. Sungguh miris ketika kita renungkan ke, karena bangsa yang sangat terkenal dengan jumlah penduduknya yang mayoritas muslim tidak bisa menyelesaikan permasalah an bangsa yang ada. Pribadi pribadi muslim itu bak buih yang mengambang, tidak jelas arah dan tujuan, yang cenderung mengikuti arus zaman saat ini. Pribadi pribadi itu tidak bisa membawa perbaikan dan perubahan ke hal yang positif buat kehidupan masyarakat kini. Jangankan masyarakat, diantara kita ada yang tidak membawa kehidupan pribadi mereka menuju hal hal baik. Seperti inikah kondisi muslim terbesar di dunia?. Apa yang membuat hal ini bisa terjadi..

Fakta yang terjadi yang membuat umat ini semakin terpuruk dihimpit permasalahan permasalahan adalah terdapat kelemahan kelemahan pada individu individu muslim nya. Mulai dari permasalahan aqidah, ibadah hingga dakwah.

Lalu tidak hanya sebatas itu, kondisi umat saat ini juga bisa menggambarkan tinggal pendidikan dan pengetahuan yang sangat buruk akan Islam.

Mereka lebih bangga ketika bisa mempelajari ilmu yang kmu dunia.

Selanjutnya permasalahan berlanjut pada dakwah Islam. Banyak muslim saat ini yang menganggap dan menyampaikan tentang Islam adalah pekerjaan para ustad saja. Padahal sesungguhnya perintah berdakwah itu sama wajibnya dengan perintah sholat. Lalu kenapa kita mengingkari dan enggan untuk menyampaikan kabar tentang Islam?. Malah kita sibuk dengan urusan pribadi yang hal tersebut juga bukan dalam hal meningkatkan kapasitas dan keilmuan kita. Kita lebih asyik baca koran dari pada baca Al Quran.

Kita lebih update berita daripada update tilawah, kita lebih betah berjam-jam nonton televisi dari pada menghadiri majelis ilmu.

Tercatat dalam sejarah bagaimana usaha nabi Nuh mengajak kaumnya untuk menyembah Allah SWT. Bahkan risalah dakwah nabi Nuh merupakan risalah dakwah terpanjang dalam sejarah dan sungguh dramatis. Bagaimana tidak, usia dakwah yang begitu panjang tidak dibarengi dengan keberhasilan mengajak umatnya untuk menempuh jalan yang lurus.

Risalah perjalanan nabi Nuh ini diabadikan oleh Allah SWT dalam QS. Nuh.

Dinul Islam diturunkan kepada manusia bukan untuk memberatkan, akan tetapi demi memudahkan manusia dalam menjalani kehidupan di dunia dan diakhirat kelak.Oleh karena itu, Islam harus disampaikan dengan lemah lembut agar manusia bisa menerimanya.

Dalam Al Qur'an surat Ali Imran ayat 110 Allah SWT berfirman yang artinya.

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang Munkar dan beriman kepada Allah.

Oleh sebab itu, seseorang yang mengaku pejuang dakwah harus berinteraksi kepada masyarakat awam maupun yang mengaku terpelajar dengan penuh kemahalembutan dan tentunya perbuatan nya harus sesuai dengan apa yang diucapkan nya.

Perkembangan tekhnologi dan gadget mengharuskan pejuang dakwah tidak boleh gaptek karena akan menyebabkan penyebaran dakwah kurang lancar. Sebab tantangan akan semakin kompleksnya dari hari ke hari dan menuntut kita semakin kreatif dalam berdakwah.

Pejuang dakwah harus tetap selalu berpegang teguh kepada Al Qur'an dan hadits nabi Muhammad Saw jika terjadi perselisihan pendapat. Karena perbedaan pendapat merupakan Rahmat apabila dicermati secara Arif dan bijaksana.

QS. An Nahl, 125 yang artinya.

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan mu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan yang baik. Sesungguhnya Tuhan mu. Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang orang yang mendapat petunjuk.

Diantara konsep DAKWAH yang diajarkan oleh Rasulullah Saw bertujuan untuk.

Mengajak bukan mengejek.

Mengajar bukan menghajar. 

Membina bukan menghina. 

Menasehati bukan menusuk hati.***

*) Penulis adalah Ketua Peduli Marga Batang Hari Sembilan