Breaking News

Perjalanan Robin Cahaya: Dari Lingkar Band hingga Solois yang Tetap Bersinar


Tulisan oleh : Robin Cahaya

                        Mahasiswa Prodi HTN – STAI Bumi Silampari

Jendelakita.my.id. - Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua yang hingga saat ini masih setia mendengarkan lagu - lagu saya. Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi sedikit cerita tentang perjalanan karir dan hobi saya selama ini. 

Karir dan hobi bermusik saya dimulai pada tahun 2015, ketika saya bersama teman teman mendirikan sebuah band bernama Lingkar Band, yang merupakan singkatan dari "Linggau Karang Jaya." Band ini terdiri dari lima personil: 

1. Robin Candra sebagai vokalis, 

2. Ebria Darsa Putra sebagai gitaris, 

3. Ridho Kurnia sebagai gitar ritem, 

4. Refli Andika sebagai basis, 

5. Husni Dirganata sebagai drummer. 

Namun, satu tahun setelah terbentuknya band, dua personil kami, Refli Andika dan Ebria Darsa Putra, memutuskan untuk mencari pekerjaan di luar kota. Hal ini membuat saya dan Husni Dirganata berusaha mencari pengganti mereka. Kami kemudian menemukan seorang gitaris berbakat bernama Anzah Endita, yang pada awalnya terlihat cukup pendiam namun memiliki kemampuan luar biasa. Bersamaan dengan bergabungnya Anzah, kami mengganti nama band menjadi Cahaya Band, yang berarti harapan untuk terus bersinar. 

Akhir Nya Singkat Cerita, Kami Pun Mengajak (Anzha) Untuk Bergabung Bersama Group Band Kami Untuk Di Jadikan Seorang Gitaris.
Dan Langsung Mengubah Nama Band Tersebut. Yang Tadi Nya (Lingkar-Band) Menjadi (Cahaya-Band) Arti Sebuah Nama Band Sangat Lah Berpengaruh Bagi Kami. (Cahaya-Band) Arti Nya: Selalu Tetap Bersinar.(Cahaya-Band) Di Personil Kan Oleh Lima Orang ..

Ketika Itu Basic Kami Yang Lama Telah Kembali Dari Perantauan Nya...
Sebagai Vocalis (Robin Candra)
Sebagai Gitaris (Anzah Endita)
Sebagai Basisc (Refli Andika)
Sebagai Ritem (Ridho Kurnia)
Sebagai Drummer (Husni Dirganata)

Setelah formasi baru ini, kami sempat mengeluarkan lagu pertama kami pada tahun 2018 berjudul Karma Pasti Berlaku. Lagu ini kami rekam di studio ternama di Lubuklinggau, Mayor 7, dengan bantuan aransemen dari pemilik studio, Bang Ridho. Lagu ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat, terutama di wilayah kami. 

Namun, setelah peluncuran lagu tersebut, Refli Andika kembali merantau, dan kami tetap melanjutkan perjalanan musik. Pada tahun 2019, kami merilis single kedua berjudul Sakitnya Aku, yang direkam di studio Aoxid milik Yudi atau yang dikenal dengan sebutan Abod. Lagu ini semakin memperkuat eksistensi kami di dunia musik lokal. 

Pada tahun 2020, saya mencoba peruntungan di ajang Radio Dangdut Indonesia (RDI) di Jakarta. Namun, hasilnya belum sesuai harapan, sehingga saya kembali ke Kabupaten Musi Rawas Utara untuk terus berkarya. Karena kesibukan masing masing personil, akhirnya Cahaya Band harus dibubarkan. 

Pada tahun 2021, saya memulai perjalanan sebagai solois dengan merilis lagu pertama berjudul Sampai Ujung Usia. Lagu ini menggabungkan nama band lama saya, sehingga nama panggung saya menjadi Robin Cahaya. Lagu ini menjadi tonggak baru dalam perjalanan karir musik saya. 

Tahun 2022, saya kembali merilis single kedua berjudul Luka Bersuara. Lagu ini bahkan berhasil diputar di negeri jiran, Malaysia, melalui radio Amboi FM berkat bantuan Hendra dari Palembang. 

Kini, pada tahun 2024, saya memulai langkah baru dalam pendidikan dengan melanjutkan studi di STAI Bumi Silampari, Kota Lubuklinggau, di program studi Hukum Tata Negara. Saya berharap langkah ini dapat memperkaya perjalanan hidup saya. 

Saya sangat berterima kasih kepada keluarga, sahabat, dan semua pihak yang terus mendukung saya hingga saat ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dan petunjuk kepada kita semua. 

Billahi Taufik Wal Hidayah. Wassalamualaikum Wr. Wb.