Perjalanan Guru TK Perintis
Tulisan Oleh: Siti Sopiah
Mahasiswa Prodi PIAUD sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari
Kondisi Desa Bumi Makmur
Desa Bumi Makmur HTI, adalah desa transmigrasi yang dibuka oleh pemerintah tahun1993 letak desa Bumi Makmur yaitu merupakan daerah terpencil palingujung dikabupaten Musu Rawas,berbatasan dengan kabupaten Muara Enim sekarang kabupaten PALI dan kabupaten Musi Banyu Asin.Masyarakat desa Bumi Makmur Berasal dari berbagai daerah, berbagai macam suku serta budaya yang berbeda menjadi satu dalam lingkup desa Bumi Makmur HTI.
Pada bulan maret 2008, saya didatangi ibu Muzayanah, dan maksud kedatangannya adalah meminta saya untuk menjadi guru TK. Pada awalnya saya menolak, ada perasaan ragu dan tidak percaya diri, karena Pendidikan saya hanya lulusan SLTPN local jauh yang menginduk di kecamatan yaitu SLTPN Muara Lakitan. Dengan gigih ibu muzayanah membujuk merayu dan meyakinkan saya sehingga terjadi dialog antara saya dan ibu muzayanah
Ibu Muzayanah : ibu mau kan membantu saya untuk mejadi guru TK,
Saya : Menjadi guru TK? nggak ah bu saya nggak tertarik
Ibu Muzayanah : Emangnya kenapa kok bisa bilang nggak tertarik
Saya : saya tidak suka anak kecil lagian Pendidikan saya juga hanya lulusan SLTP
Mana mungkin lulusan SLTP bisa menjadi guru
Ibu Muzayanah : Nggak apa-apa walaupun kamu lulusan SLTP kamu pasti bisa, nanti ambil
: ambil paket c, sekarang yang ambil paket c juga bisa kuliah
Saya : Terus bagaimana cara mengajarnya, saya belum ada pengalaman mengajar?
Ibu Muzayanah : Sementara ini kamu mengajar sebisanya dulu,nanti kita bisa ikut pelatihan
Bagaimana cara mengajar anak-anak, dan datang ke TK yang ada dikabupaten.
Kita bisa belajar dari mereka.
Saya : Saya ini tidak bisa bernyanyi bu apalagi lagu anak-anak TK, guru TK harus,
: periang sabar dan enerjik, semua itu tidak ada dalam diri saya.
Ibu Muzayanah: : Nggak apa-apa nggak bisa bernyanyi tapi kamu bisa dibidang yang lain, kar
: saya tahu kamu punya potensi dibidang yang lain, yang orang lain tidak punya
Saya : iya bu tapi saya tak berminat, bermimpi pun tidak untuk menjadi guru TK
Ibu Muzayanah : Kalau bukan kita siapa lagi yang akan membangun desa ini, saya tahu kamu
: adalah putri desa Bumi Makmur karena kamu dari kecil walaupun kamu lahir
diPulau jawa.tapi kamu besar didesa ini, ayo kita sama-sama membangun desa
Ini, coba piker, sekali lagi saya kasih waktu satu minggu untuk berpikir
Saya : iya bu terima kasih, nanti saya pikir dulu
Malamnya saya tidak bisa tidur memikirkan kata-kata beliau untuk membangun desa,sepertinya kata kata itu menyentuh hati saya, dan saya berandai-andai. Seandainya dulu saya bisa melanjutkan ke sma mungkin tawaran itu langsung saya terima dan saya percaya diri. Tapi apa mau dikata karena keadaan orang tua yang hanya tinggal satu, saya kasihan untuk memaksakan kehendak,saya pendam keinginan itu dihati yang paling dalam.
Dengan banyak pertimbangan dan memikirkannya dengan masak-masak akhirnya saya terima untuk menjadi guru TK. Diawal bulan April dimulailah pekerjaan dengan mencari murid terlebih dahulu dengan cara dari pintu ke pintu . Kami datangi keluarga yang ada anak usia 5 dan 6 tahun. Kami datangi sambil memberi pengarahan serta nasihat,agar mau kami ajak mendaftar kesekolah TK yang baru akan kami rintis.
Pada saat itu karena masyarakatnya masih awam tentang Pendidikan Anak Usia Dini, jadi ada yang setuju dan ada yang tidak, bahkan tak sedikit yang mencela dan mencibir untuk apa sekolah masih kecil, paling TK tidak akan bertahan lama seperti dulu hanya bertahan setahun, tapi kami tidak putus asa dengan kata-kata seperti itu, setiap sore kami mulai berkunjung kerumah warga sebab kalau pagi orang tuanya kerja harian di PT MHP ada juga sebagian yang kerjanya motong karet Perjuangan dan kerja keras kami membuahkan hasil, kami mendapatkan murid 35 anak diawal tahun pelajaran. Selain mencari murid kami juga mempersiapkan tempat untuk kegiatan belajar mengajar,mulai dari membersihkan balai desa yang sudah tidak terpakai lalu mengecat dan memperbaiki dinding dan atap yang bolong sehingga kalau musim hujan bocor, meminjam meja dan kursi dari SD, maklum kami perempuan semua jadi dari membersikan dan ngecat balai desa kami lakukan pada sore hari. Dengan kesepakatan hasil musyawarah dengan kepala SD dengan kami bertiga bahwa yang menjadi kepala TK adalah ibu Muzayanah dan nama TKnya adalah AZ-ZAHRO yang berarti” Bunga “ dengan harapan TK az-zahro bisa membawa nama baik dan bisa mengharumkan nama desa, kecamatan dan kabupaten yang sesuai dengan namanya yaitu bunga.
Ujian Datang Silih Berganti
Dalam kegiatan belajar mengajar untuk yang pertama kalinya, karena kami belum pengalaman jadi kami mengajar sebisanya. Saementara kepala sekolah kami belajar ke TK WALI SONGO, Tugu Mulyo untuk melihat cara mengajar dan meminjam buku pedoman dalam mengajar. Tak terasa sebulan telah berlalu, ternyata ada lagi anak-anak menyusul mendaftar sehinga bulan September jumlah siswanya mencapai 70 anak. Melihat jumlah yang banyak jadi balai desa kami sekat dengan triplek,dijadikan dua kelas. Kami mengajar dengan tiga guru dan kepala sekolah. Pada semester awal mengajar itu ujian berat bagi saya, yang pertama belum ada pengalaman mengajar, yang kedua dengan jumlah anak70 sementara guru yang satu cuti melahirkan dan yang satunya keluar, karena tidak tahan jadi selama tiga bulan hanya kami berdua saya dan kepala sekolah. Ketika kepala sekolah ada urusan kedinas yaitu mengurus izin operasional,terpaksa saya mengajar sendiri, bisa dibayangkan bagaimana dengan 70 anak atau 2 kelas mengajar sendiri, jadi saya harus bolak balik ke kelas A dan B, belum lagi saya mengajar dengan menggendong anak usia tiga tahun setengah.
Keadaan desa Bumi Makmur sungguh mencekam, karena terjadi konflik antara masyarakat dengan perusahaan masalah sengketa lahan, kebun warga digusur oleh PT dan waga tidak terima sehingga terjadi keributan dan terjadi penangkapan kepada yang terlibat, termasuk kepala desa kami ditahan, karena dianggap sebagai perambah hutan. Karena merasa takut warga yang terlibat banyak yang kabur menyelamatkan diri masing-masing. Semenjak kepala desa tidak ada, kejahatan didesa Bumi Makmur semakin merajalela perampokan penodongan, pembunuhan dan pengrusakan fasilitas umum hampir terjadi setiap hari, jadi masyarakat banyak menjadi resah dan bimbang, ada yang pulang kedaerahnya untuk sementara waktu dan anaknya juga ikut dengan orang tuanya. Dengan keadaan tersebut jelas berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar atau Pendidikan,yaitu pada kehadiran anak.
Keadaan desa belum kondusif masalah datang lagi menimpa saya. Ada wali atau neneknya tidak terima karena salah faham. Nenek menuntut saya untuk tidak ngajar lagi atau cucunya yang keluar. Waktu itu saya ngedon dan saya berfikir saya tidak bisa ngajar atau menjadi guru boleh dibilang saya putus asa. Tapi kepala sekolah bilang kamu jangan berhenti, nanti kita cari jalan keluarnya.dengan waktu satu bulan dan diskusi hingga berkali-kali akhinya masalah dapat diastasi dengan meminta maaf dan mengakui kesalahan. Walaupun kesalahan itu belum tentu kita lakukan,niat kita baik belum tentu baik menurut orang lain, dan kata-kata kita yang tidak mudah difahami oleh orang yang awam sering kali terjadi salah faham dan salah mengartikan sehingga menjadi sesuatu yang serius dan fatal
Ditahun ketiga mengajar ujian datang lagi,secara terang terangan seseorang yang terpandang dan diperhitungkan keberdaannya didesa Bumi Makmur bilang kamu jangan ngoyo-ngoyo, jangan terlalu berharap untuk mendapat tunjangan guru terpencil (GUCIL) seperti guru SD, tak cukup sampai disitu sambil menunjuk muka saya kamu jangan bermimpi menjadi PNS. Sesaat saya tertegun dan kaget badan saya lemas seperti tak ada lagi tulang menyangga badan saya, rasanya kaki tak bisa lagi melangkah, mulut seperti terkunci tak bisa berkata apa apa, dunia ini terasa runtuh. Setelah saya bisa menguasai diri saya sendiri sambil terbata bata menahan tangis saya menjawab saya sadar, karena saya hanya lulusan smp mana mungkin mendapat tunjangan gucil apalagi menjadi PNS bermimpi pun tidak. Dia bilang lagi syukurlah kalau kamu menyadari dan tahu diri. Sampai sekarang kata kata itu selalu terngiang-ngiang ditelinga, sakit memang namun saya selalu berusaha untuk tetap tegar. Alangkah rendah dan hinanya lulusan SLTP, hanya di pandang sebelah mata,apa yang saya takutkan terjadi, saya tidak bisa apa-apa. hanya bisa pasrah dan berdoa. Apabila hidup saya bermanfaat dengan menjadi guru TK kuatkan dan sabarkan ya ALLAH dan apa yang tidak mungkin menurut saya mudah mudahan menjadi mungkun, karena tidak ada yang mustahil apabila Allah sudah berkehendak.
Doa yang Terkabul
Ada kabar gembira dari dinas Pendidikan kabupaten Musi Rawas yang disampaikan oleh kepala sekolah, bahwa guru yang sudah mempunyai NUPTK akan diusulkan untuk mendapatkan tunjangan khusus atau gucil. Alhamdulillah ternyata kalau kita sabar dan pasrah menerima dengan lapang dada, mau manis atau pahit apapun yang terjadi atas izin Allah, yang tidak mungkin menjadi mungkin, tidak mungkin mendapat gucil/tunsus, akhirnya saya menerimanya untuk yang pertama kali, sebagai kado atas kelahiran anak ketiga.
Selama bekerja sebagai guru, saya tidak selalu mengajar terkadang kepala sekolah menugaskan di admin dan hampir 4 tahun berturut-turut. Pada tahun 2017 ada informasi dari kementrian tentang lomba GTK berdedikasi, yang ada didaerah 3T untuk kepala sekolah dan guru. Kepala sekolah menawarkan kepada semua guru kecuali saya, siapa yang akan ikut, tapi tidak ada satupun guru yang bersedia ikut lomba dengan alasan masing-masing. Akhirnya kepala sekolah menunjuk saya untuk ikut lomba. Awalnya saya ragu dan saya tolak dengan alasan sudah lama nggak ngajar jadi banyak yang lupa dan saya tidak bisa untuk membuat karya tulis yang menjadi syarat utama. Kepala sekolah meyakinkan saya bahwa tidak harus menjadi juara yang penting berusaha dan pengalamannya yang lebih berharga. Karena tidak dituntut menjadi juara, saya pertimbangkan dan saya menerimanya untuk ikut lomba, dan beliau bersedia dengan permintaan saya untuk membuatkan karya tulisnya. Tibalah waktunya kami berangkat kejakarta dengan naik pesawat. Sebelumnya kami kekantor bupati terlebih dahulu dengan didampingi orang dinas.
Walaupun tidak menjadi juara tetapi saya sangat senang karena banyak pengalaman, yang pertama bisa ikut upacara 17 agustus diistana negara, tidak semua peserta bisa upacara diistana hanya dua orang saja,yaitu satu orang dari guru dan satu orang dari kepala sekolah yang sengaja diundang oleh panitia kepresidenan.Yang kedua bisa tidur dihotel bintang lima, yang ketiga jalan jalan ke TMII dan banyak lagi pengalaman yang susah untuk dilupakan.
Ujian Dalam Keluarga
Didalam kehidupan kita tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi,ada pepatah mengatakan “untung tak dapat di raih dan malang tidak dapat di tolak” itu berlaku kepada semua orang termasuk saya. Ya ujian datang lagi untuk saya diakhir tahun 2018 sampai sekarang, datangnya dari keluarga yaitu suami menderita penyakit kulit ditangan dan kaki secara bergantian”tangan sembuh kaki kumat,kaki sembuh gantian tangan yang kumat begitu seterusnya”sehingga tidak bisa bekerja otomatis tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, otomatis keuangan keluarga memprihatinkan. Apalagi harus bolak balik kedokter atau kepuskes dan tidak ada perubahan boleh dibilang semakin parah,dan tidak sedikit menghabiskan biaya, membuat saya bingung dan bimbang apakah saya bisa melewati ini semua.
Dengan kedaan seperti itu apakah saya harus berhenti mengajar? Terus kalau berhenti mengajar apakah saya sanggup untuk bekerja motong karet? sementara kondisi badan saya yang tidak memungkinkan untuk bekerja berat, ya saya menderita penyakit asam lambung parah dan kurang gula. Saya bingung dan gelisah bagaimana cara untuk menangani masalah keluarga.ditambah lagi anak sulung ingin melanjutkan ke SMA dikota. Menambah beban pikiran saya, membuat saya semakin bingung dengan keadaan ini.dan saya harus bagaimana?
Harapan yang Tidak Sia-Sia
Didalam kebingungan pasti ada sebuah harapan atau didalam kegelapan pasti ada cahaya yang akan menerangi. Dan Allah tidak akan menguji hambanya diluar batas, semuanya sudah diatur dan diukur sesuai dengan kemampuan hambanya. Bagaikan musafir dipadang pasir menemukan air. Alhamdulillah tak disangka TK AZ-ZAHRO akan diangkat menjadi tk negeri, kabar baik tersebut adalah dari dinas Pendidikan Musi Rawas, yang disetujui oleh kepala sekolah asalkan tidak ada satu guru pun yang dipindah ataupun diganti. Dan tentu dari dinas pun memberikan syarat untuk yang tamatan SMA harus kuliah. Tepatnya pada tahun 2021 TK AZ-ZAHRO resmi berganti nama menjadi TK NEGERI PEMBINA BUMI MAKMUR. Otomatis gurunya pun dari segi honor diperhatikan. Gurunya diangkat menjadi TKS “Tenaga Kerja Suka Rela” pemerintah daerah kabupaten Musi Rawas.
Honor yang didapatkan dengan menjadi guru TKS sedikit membantu keuangan keluarga sehingga saya mengurungkan niat untuk berhenti mengajar. Pada tahun pelajaran 2023-2024 tugas saya tidak ngajar, saya ditugaskan kembali menjadi operator sekolah selama setahun. Dan tahun pelajaran 2024-2025 saya mengajar lagi, dan pada tahun ini juga saya diberi kesempatan oleh Allah untuk kuliah, yang selama ini saya impikan, ya walaupun agak pusing karena anak pertama juga baru masuk kuliah pada tahun yang sama, namun saya yakin Allah sudah menyiapkan solusinya Saya bangga akhirnya lulusan sltp bisa kuliah dan akan menjadi sarjana”insyaAllah lulus”, yang selalu dibicarakan banyak orang bahwa menjadi guru harus lulusan S1
Ternyata menjadi guru TK tidaklah mudah butuh perjuangan dan pengorbanan, banyak halangan dan rintangan yang harus dihadapi. Yang datangnya bisa dari keluarga ,teman dan bahkan dari diri sendiri. Jadi selain Pendidikan dan,keterampilan, menjadi guru TK diperlukan juga kegigihan, kesabaran, keikhlasan dan niat yang lurus serta mental yang kuat. Tanpa itu semua guru TK tak akan bertahan lama, apalagi menjadi guru TK perintis yang honornya tak seberapa bisa dibilang sebuah pengabdian. Apapun keadaannya tetaplah bersyukur atas apa yang sudah Allah berikan atau gariskan kepada kita, Insya Allah, Allah akan meridhoi kita, amin amin ya robbal alamin.