Breaking News

Menonton Anime Juga Bisa Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Asing


Tulisan oleh : Hawa Ihsani

                        Mahasiswi Program studi PAI - STAI Bumi Silampari Lubuklinggau

Jendelakita.my.id. - Belajar bahasa asing tak selalu harus di ruang kelas atau melalui buku. Menonton anime, terutama yang berbahasa Jepang, bisa menjadi cara menarik untuk meningkatkan kemampuan berbahasa. Mengapa bisa demikian? Karena anime menawarkan konteks nyata, pengucapan asli, dan budaya yang menghidupkan pembelajaran.

Menonton anime bisa menjadi media efektif untuk memperkaya kosakata dan memperdalam pemahaman struktur bahasa Jepang. Dalam anime, kata-kata sering kali diucapkan dengan pelafalan yang jelas dan melibatkan percakapan sehari-hari, berbeda dari bahan pembelajaran formal yang biasanya terbatas. Dengan anime, seseorang tidak hanya belajar kosakata, tetapi juga frasa umum dan ungkapan yang relevan di kehidupan sehari-hari.

Alasan utama mengapa anime efektif sebagai media pembelajaran adalah karena gaya penyampaiannya yang visual dan verbal. Ketika karakter berbicara, gerakan mereka juga turut menjelaskan apa yang sedang diucapkan, membantu penonton memahami makna di balik kata-kata. Selain itu, pengulangan frasa yang sering terjadi di anime membuat pemahaman lebih mudah, seiring pendengar mulai mengenali pola bahasa.

Setiap orang yang tertarik belajar bahasa Jepang atau bahkan bahasa asing lainnya dapat memanfaatkan anime sebagai alat bantu belajar. Remaja dan dewasa muda, khususnya, yang sudah akrab dengan anime, bisa menggunakan minat ini untuk mengasah kemampuan mereka dalam memahami bahasa asing.

Menonton anime bisa dilakukan di rumah, melalui layanan streaming yang menyediakan anime dengan subtitle dalam berbagai bahasa. Memilih anime yang berkisah tentang kehidupan sehari-hari, seperti genre slice of life, bisa lebih bermanfaat bagi pemula karena dialognya lebih relevan dan mudah dipahami. Selain itu, banyak platform streaming sekarang menyediakan pilihan subtitle dalam berbagai bahasa, sehingga penonton bisa menyesuaikan dengan bahasa yang ingin mereka pelajari.

Kapan saja bisa menjadi waktu belajar, tergantung pada kesediaan waktu penonton. Biasakan menonton dengan fokus, ulangi episode tertentu, dan cobalah menonton tanpa subtitle sebagai tantangan tambahan setelah beberapa waktu. Proses ini bukan hanya efektif tetapi juga menyenangkan, karena penonton bisa belajar sambil menikmati alur cerita.

Mulailah dengan menonton anime ber-subtitle, perhatikan pengucapan, dan catat frasa baru. Saat rasa percaya diri meningkat, coba tonton tanpa subtitle dan fokus pada pengertian konteks. Dengan cara ini, anime bukan hanya hiburan, tetapi juga bisa menjadi sarana edukasi yang menyenangkan untuk mempelajari bahasa asing, mengasah kemampuan mendengar, dan melatih pemahaman kalimat.