Breaking News

Lika-Liku Proses Batu Bata di Merasi



Tulisan Oleh : Marini

                        Mahasiswa Pragram Studi PIAUD Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari

Jendelakita.my.id. - Batu bata,adalah salah satu bagian dari bahan pembuatan rumah atau bangunan.tidak banyak yang tau bagaimana proses dari pembuatan batu bata itu sendiri.pada umumnya orang-orang taunya batu bata itu hanya terbuat dari tanah merah dan pasir.namun di balik sebuah nama batu bata ada proses Panjang yang harus dilalui oleh pengrajin atau pencetak nya hingga menghasilkan yang namanya batu bata.pertama yang jelas disiapkan adalah modal,dan modal yang harus di keluarkan juga tidak sedikit,karna harus membeli bahan mentahnya seperti,tanah merah dan pasir selain itu juga harus membayar sewa mesin serta upah untuk para pekerjanya.karna dalam proses membuat atau mencetak batu bata untuk saat ini tidak dapat dilakukan secara mandiri atau perorangan,karna mencetaknya mengunakan mesin jadi membutuhkan banyak tenaga pekerjanya,dan itu minimal ada empat sampai lima orang.juga harus menyewa tempat jika tidak memiliki lahan sendiri,untuk penempatan bahan mentahnya tadi seperti tanah merah dan pasir,serta penempatan dari hasil pencetakan yang di hasilkan oleh mesin pencetak batu bata yaitu Sigiran itu adalah tempat yang lapang dan panas supaya batu bata yang baru di cetak bisa disusun ditempat itu biar cepat kering.serta harus membeli karpet untuk menutupi batu bata yang ada di sigiran tersebut,supaya ketika hujan batu bata tidak kehujanan atau rusak,pengrajin harus membeli atau memiliki gerobak untuk mengangkut atau membawa batu bata.setelah itu belum selesai sampai di sini,harus membuat atau memiliki tempat untuk memasukan dan menyusun batu bata yang sudah kering yang di sebut dengan Bangsal atau Tobong,setelah semua perlengkapan siap,baru bisa memulai melakukan proses pencetakan batu bata.

Pada umumnya Warga Merasi, dan khususnya di desa Wukirsari masyarakatnya sekitar kurang lebih delapan puluh persen memproduksi atau membuat batu bata,dalam proses mencetak batu bata di butuhkan tenaga pekerja yang banyak,karna mayoritas warga desa wukirsari memproduksi atau membuat batu bata, sehingga masih membutuhkan banyak tenaga pekerja dari luar desa wukirsari,karna memang dalam proses memproduksi atau membuat batu bata bukan hanya sekedar pada proses pencetakan saja,namun ada proses-proses lain yang akan di lalui hingga menjadi batu bata yang siap di jual atau di gunakan oleh konsumennya diantaranya;ada proses pengeringan, proses memasukan batu bata ke tobong,proses penyusunan,proses pembakaran dan proses pembungkaran.dan setelah pembungkaran batu bata yang sudah masak ini barulah batu bata bisa di jual atau dipasarkan kepada pembelinya.pada saat proses pencetakan pekerja harus mencampurkan tanah merah dengan pasir dan juga air dengan mencangkul serta mereka juga harus siap kotor,karna proses mencetak ini mengunakan mesin, jadi membutuhkan tenaga yang kuat juga harus rela perpanas-panasan di Terik matahari,belum lagi dengan membawa beban yang berat dengan mendorong gerobak pengangkut batu bata yang masih basah yang dikeluarkan oleh mesin pencetak batu bata.dan hal itu berlangsung dalam waktu kurang lebih lima sampai delapan hari untuk menghasilkan sekitar seratus ribu batu bata, itupun jika cuaca terang atau tidak hujan.belum lagi jika musim hujan datang terkadang batu bata yang sudah di cetak para pekerja dengan susah payah terkadang rusak bahkan roboh dari sigiran karna terkena hujan yang deras dan angin kencang.setelah proses mencetak selesai pemilik batu bata setiap harinya harus rajin membuka batu bata yang ada di sigiran tadi supaya cepat kering sehingga bisa di masukan ke dalam tobong atau bangsal.dan dalam proses memasukan batu bata ini juga membutuhkan tenaga yang kuat dan lebih dari satu orang agar mereka bisa membawa batu bata yang sudah kering dengan banyak,serta jika yang memasukan batu bata ini lebih dari satu orang proses nya akan lebih cepat.

Setelah batu bata yang kering sudah banyak yang masuk ke dalam tobong,mulailah mereka atau pemilik batu bata mencari pekerja untuk melakukan proses penyusunan batu bata sebelum memasuki proses pembakaran,dalam proses penyusunan ini juga tidak bisa dilakukan hanya dengan sendiri,jadi minimal dua atau tiga orang pekerja,agar proses penyusunan ini bisa berlangsung dengan cepat.sehingga batu bata bisa segera di bakar.untuk membakar batu bata harus membeli kayu bakar dari pengulak yang menjual kayu.untuk pembakaran batu bata sekitar seratus atau di bawah seratus  ribu harus menyiapkan kayu bakar glondongan[kayu utuh] kurang lebih sebanyak empat trip mobil disel.dan kayu yang digunakan untuk membakar batu bata tidak langsung glondongan[kayu utuh]tapi kayu-kayu ini masih harus melalui proses pembelahan dengan mengunakan mesin pembelah kayu  yang di sebut mesin serkel,agar kayu yang masih basah atau belum kering sepenuhnya bisa segera kering.karna jika kayu yang digunakan untuk membakar batu bata masih basah dapat mempengaruhi dari hasil pembakarannya.batu bata matangnya kurang sempurna,[warna batu bata tidak merah atau banyak yang hitam]karna untuk mendapatkan hasil pembakaran batu bata yang baik kayu yang digunakan harus kering.dan dalam proses pembakaran batu bata sekitar seratus atau di bawah seratus ribu membutuhkan waktu kurang lebih dua hari dua malam.dan pekerja yang membakar batu bata harus tahan dengan panasnya api dari tungku-tungku pembakaran batu bata.setelah proses pembakaran selesai dan batu bata sudah dingin baru mereka akan bisa mempromosikan,memasarkan atau menjual batu bata yang sudah masak.dan itu juga melalui proses pembungkaran dari susunan batu bata yang sudah di bakar,namun terkadang ada yang langsung di bongkar atau di muat ke dalam mobil pembelinya.alhamdulillah terimakasih sudah membaca tulisan ku ini tentang lika-liku proses batu bata di merasi.