Ghibah
Tulisan Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)
Jendelakita.my.id - Suatu ketika Rasulullah Saw tengah bersama para sahabat. Beliau mendadak mengajukan pertanyaan: Tahukah engkau apakah Ghibah itu?
Para sahabat menjawab, Allah dan Rasul-nya yang lebih tahu'.
Rasulullah Saw bersabda yang artinya.
Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang tidak suka untuk didengar orang lain ".
Rasulullah Saw pun mendapat pertanyaan. Bagaimana jika yang disebutkan itu sesuai dengan kenyataan?
Rasulullah Saw menjawab yang artinya.
Jika sesuai kenyataan, itu berarti engkau telah menggibahnya . Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnah nya (HR. Muslim).
Seperti yang disabdakan Rasulullah Saw, ghibah atau menggunjing adalah menyebutkan keburukan atau kejelekan dari orang lain, meskipun hal itu sesuai dengan kenyataan. Jika tidak sesuai kenyataan, bukan lagi Ghibah namanya, melainkan fitnah.
Imam Nawawi RA mengatakan, ghibah memang membicarakan sesuatu yang terdapat pada orang lain, namun yang diceritakan adalah sesuatu yang ia tidak suka untuk diperdengarkan pada orang lain. Sesuatu yang dibicarakan itu bisa jadi menyangkut pada tubuh, agama, dunia, diri, akhlak, bentuk fisik, harta, anak, orang tua, isteri, pembantu, budak pakaian, cara jalan, gerak gerik, wajah berseri, kebodohan, wajah cemberutnya, kefasihan lidah, atau segala hal yang berhubungan dengannya. Cara ghibah bisa melalui lisan, tulisan, isyarat, atau bermain isyarat dengan mata, tangan, kepala atau semisalnya itu.
Sesungguhnya setiap manusia tidak akan terlepas dari salah, dosa, khilaf atau lupa. Tidak ada seorang pun diantara kita ini yang sempurna, pasti terdapat aib dan cela pada diri kita masing masing. Masing masing dari kita pasti akan berusaha menutup rapat rapat aib atau cela kita sekuat kemampuan kita.
Lantas, bagaimana sikap kita, jika aib atau cela yang kita tutup rapat rapat dibuka dan diumbar oleh orang lain hingga akhirnya meluas di kalangan masyarakat ramai?.
Bisa jadi akan merasa malu dan bisa jadi pula kita akan sangat marah pada pembuka arau penyebar aib kita tersebut. Mungkin, kemarahan kita akan memancing api dendam.
Jika terus dilanjutkan, tidak akan ada keterangan, ketentraman, serta kedamaian dalam kehidupan kita, karena masing masing dari kita akan mencari cari dan berusaha membalas.
Resapilah sabda Rasulullah Saw berikut yang artinya
Janganlah saling mendengki, saling memarahi, mencari cari isu, mencari cari kesalahan, saling menipu. Tetapi, jadilah kalian hamba hamba Allah yang bersaudara. (HR. Muslim).
Ghibah merupakan salah satu dosa yang besar. Sangat menjijikkan, permisalan yang diberikan Allah SWT melalui firman Nya, yang artinya
Hai orang orang yang beriman jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan) karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari cari keburukan orang lain dan jangan menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?. Maka tentulah kamu jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Penyayang. (QS. : 49; 12).
*) Penulis adalah Ketua Peduli Marga Batang Hari Sembilan