Breaking News

Mensyukuri Karunia Usia


 Tulisan Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)

Jendelakita.my.id - Diantara begitu banyaknya nikmat yang dikaruniakan Allah SWT kepada kita salah satunya adalah nikmat usia atau umur. Nikmat usia sangat mahal harganya dan sudah menjadi keharusan bagi kita sekalian untuk memanfaatkannya dengan sebaik dan sebenarnya.

Kita pasti menyadari, jarah usia pada diri kita masing masing pasti akan berakhir. Siap atau tidak, suka atau tidak suka, takut atau berani, masing masing dari kita pasti akan menemui kematian.

Firman firman Allah SWT yang artinya 

"Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaa (yang sebenarnya benar nya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan (QS. Al-Anbiya ayat 35).

QS. Al-A'raf ayat 34 yang artinya.

Tiap tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukan nya.

Kematian pasti akan kita temui. Maka, persoalan yang kita seharusnya menjadi perenungan dan pemikiran kita sesungguhnya bukan terletak pada berani atau takut kita menghadapi kematian. Juga bukan kapan waktu tibanya ajal kita masing-masing. Namun, yang lebih utama adalah mensyukuri karunia usia yang masih tersisa pada kita ini.

Terdapat beberapa cara untuk mensyukuri karunia usia kita, diantaranya adalah;

Pertama, memanfaatkan karunia usia dengan sebaik baiknya serta sebenarnya.

Orang yang baik adalah orang yang mampu memanfaatkan sisa usia dengan baik, bukan orang yang malah menyia-nyiakannya. Orang yang baik akan berusaha menjadi hamba Nya yang terbaik dengan melakukan hal hal yang diridhai Nya dan menjauhi hal hal yang dilarang Nya.

Berkenan dengan itu, dalam sebuah hadits disebutkan, bahwa seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah Saw, Wahai Rasulullah, siapa kah manusia yang terbaik?

Rasulullah Saw menjawab; Orang yang panjang umur dan baik amalnya.

Lelaki itu bertanya lagi, Lalu siapa orang yang terburuk?

Beliau menjawab: Orang yang umumnya panjang tapi buruk amalnya (HR.Tirmidzi)

Kedua, memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya.

Waktu adalah nikmat agung yang dikaruniakan Allah SWT kepada kita selaku hamba N. Waktu merupakan sesuatu yang sangat berharga. Maka, sudah sepantasnya dan seharusnya bagi kita untuk memanfaatkan secara baik, efektif dan semaksimal mungkin untuk beramal saleh..

Allah SWT berfirman yang artinya; Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar benar dalam kerugian. Kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat nasihati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-Asr; 1-3).

Ketiga, meningkatkan kualitas ibadah 

Renungkan Firman Allah SWT yang artinya 

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada Ku (QS. Az. Zariyat: 56).

Keempat, melakukan muhasabah.

Maksud Muhasabah adalah evaluasi terhadap kebaikan dan keburukan dalam semua aspek. Evaluasi diri tersebut tidak hanya bersifat vertikal atau berhubungan dengan Allah, tetapi juga hubungan horizontal, yaitu hubungan antara kita selaku manusia dengan manusia lainnya dalam kehidupan sosial.***

*) Penulis adalah Ketua Peduli Marga Batang Hari Sembilan