Breaking News

Lomba Permainan Tradisional


 Tulisan Oleh: H. Albar Sentosa Subari*)

Jendelakita.my.id - Banyak ragam permainan tradisional peninggalan nenek moyang kita dulu antara lain adalah apa yang dinamakan dengan: congkak, egrang batok, batok kayu, dan bakiak, serta beberapa nama lainnya.

Untuk melestarikan (mengembangkan), permainan tradisional tersebut melalui dinas kebudayaan dan pariwisata provinsi Sumatera Selatan dalam hal ini Museum Negeri Sriwijaya akan mengadakan lomba Permainan Tradisional tersebut. Dengan Thema "Payo ke Museum" .

Kegiatan tersebut bertujuan untuk melestarikan budaya masyarakat Indonesia khususnya Sumatera Selatan, terutama kepada generasi muda, menumbuhkan kembangkan, kearifan lokal, serta mengembangkan kreativitas anak anak.


Sebagaimana kita ketahui, dengan makin canggihnya dunia tekhnologi akan berdampak negatif dengan lenyapnya beberapa permainan tradisional tersebut.

Untuk itu, pada hari ini bertempat di auditorium museum negeri Sriwijaya akan melakukan beberapa perlombaan.

Acara tersebut akan dibuka dan akan dihadiri para undangan serta anak anak didik yang sempat hadir.

Albar Sentosa Subari SH SU, ketua Peduli Marga Batang Hari Sembilan (kelembagaan adat rumpun Melayu), hadir dalam acara tersebut.

Sekedar kajian nilai nilai budaya apa yang terkandung di dalamnya misalnya di dalam perlombaan "BAKIAK" itu. 

Menurut analisis penulis salah satunya adalah untuk secara bersamaan di dalam satu regu, untuk serentak melangkah kaki guna mendorong majunya bakiak tersebut.

Seandainya diantara mereka melakukan penghianatan tentang mereka akan bersama sama gagal untuk memenangkan pertandingan. Bahkan bisa fatal mereka akan terjatuh.

Nilai nilai kebersamaan ini kalau oleh bung Karno disebut nilai GOTONG ROYONG,

Nilai persatuan dan kesatuan tersebut terlihat dalam proses berdirinya negara Indonesia sejak tahun 1908, 1920, dan puncaknya 28 Oktober 1928, yang dikenal dengan konsensus pertama pada lahirnya negara Indonesia tanggal 17 Agustus 45.***

*) Penulis adalah Ketua Peduli Marga Batang Hari Sembilan